Sabtu, 06 Juni 2015

ULTRASONOGRAFI (USG)



A.    ULTRASONOGRAFI (USG)
1.      Pengertian USG
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.



2.      Sejarah USG
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.

3.      Komponen Dalam Mesin USG
Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transduser, komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis, berfungsi mengalirkan gelombang suara dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik. Kedua, monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor. Tugasnya mirip dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.










Peralatan Yang Digunakan
1.      Transducer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp8ZIZOLrNBwRSaxexI3RqSN7ySgubPLsPbMQZ6TWQir_CuI1SFzZ_m3gKYkDpR-q6O8JJom4oBAEJMUQ1dOnr0Sy12rMOzYE9kZA4i1emNveyHBdlp1IH0e9bysWqvMGYGZlygb5YTmB4/s320/index.jpeg


Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

2.      Monitor yang digunakan dalam USG (gambar termasuk mesin USG)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_1i2Upd0usrcUXHbjCcLP3-MQGDNrKO1CRkzNToeXNqm9aA0M0TY_lQ9MRDcpHKzJlxR4XyOjCD63vhe7vuX5hMdxCjzlMRvz5JNKOtaKD4swr3WHfjwedLEf-E7K1PLQEegbnHzKe_mC/s320/images.jpeg

3.      Mesin USG.
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC.

4.      Sonograph
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5KkZBX3V61l1uwIqBjpLQU6rWw2J4rULUzZOPf-83wXz9hbZVjipMdtbOoKGWlBnXHtDYrYiJr7oaODNkDw5I_1QOf7gzKPN51FA17KnUA_eW_nvgSatxZcNlXJsDu2U5-_xU-SDJSQ4G/s320/index.jpeg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiodTDJsRMy6ynJJkezID-ggxaJ249ZjBPyl0qs1y1IaYxPs43P8S6656gbax9nopKPhzxJa8pd241AYTA-Gyb4PNJVyPxKOO5DLVj_r08po45G-ntOWAbkyDA7y-iVWyJH3LfzEBaqrlM6/s320/images.jpeg


 
4.      Proses Pengambilan Gambar
Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran per detik. Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik. Alat ultrasonik sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C. Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja adalah tipe A. Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali.
Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh. Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
5.      Prinsip Kerja USG
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope.
6.      Pemakaian Klinis
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ tubuh, antara lain :
1.      Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.
2.      Mendeteksi kista
3.      Mempelajari pergerakan organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan jantungnya.
4.      Pengukuran dan penentuan volume massa ataupun organ tubuh tertentu (misalnya ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain).
5.      Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar USG.
Jenis-Jenis USG
1.      USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2.      USG 3 Dimensi 
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3.      USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4.      USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi :
·         Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit)
·         Tonus (gerak janin)
·         Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm)
·         Doppler arteri umbilikalis
·         Reaktivitas denyut jantung janin

B.     INKUBATOR/INFANT WARMER
1.      Definisi infant
Bagi sebagian orang masih cukup membingungkan terutama adanya istilah infant warmer di setiap rumah sakit yang disediakan khusus untuk menolong bayi yang baru lahir. Infant adalah bayi yang baru lahir. Istilah infant memang lebih sering digunakan di dunia medis dari pada bahasa sehari-hari kita. Untuk bayi baru lahir yang mengalami kondisi tertentu biasanya mereka membutuhkan tempat yang bisa memberikan rasa hangat seperti saat masih berada di dalam kandungan. Inilah kenapa kata warmer disematkan di belakang infant yang artinya mesin atau alat penghangat bayi baru lahir.
Infant Warmer Dengan Alarm

2.      Infant Warmer Dengan Alarm
Biasanya bayi dengan kondisi berat badan rendah, bayi prematur atau kurang bulan, bayi yang lahir dengan proses operasi Caesar dan bayi dengan kondisi khusus yang membutuhkan penanganan dengan mesin penghangat karena organ tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Tanpa menggunakan mesin penghangat yang suhunya telah disesuaikan dengan kondisi dan suhu rahim ibunya maka perkembangan bayi yang belum sempurna akan semakin sulit. Saat ini, hampir di semua rumah sakit telah wajib untuk memiliki fasilitas penghangat bayi yang lengkap mengingat program pemerintah yang sangat peduli dengan keselamatan ibu dan bayi saat melahirkan dan setelah lahir yang jumlahnya masih sangat memprihatinkan.
Diharapkan dengan adanya fasilitas seperti ini maka tingkat kematian ibu dan bayi baru lahir dapat berkurang secara signifikan. Bahkan saat ini sudah banyak rumah sakit yang memiliki standard rumah sakit ibu dan anak dimana keselamatan ibu melahirkan dan bayinya adalah hal utama yang harus diperjuangkan.
Secara dunia medis, fungsi infant warmer ini adalah sebagai alat untuk alat untuk menghangatkan tubuh bayi yang belum cukup usia, kurang berat badan atau dengan kondisi khusus yang akan membantu untuk menjaga agar suhu tubuh bayi tetap stabil dan perkembangannya bisa berangsur normal. Alat ini tidak akan digunakan selamanya pada bayi dengan kondisi tertentu tetapi hanya sampai suhu nya sudah normal dan perkembangannya membaik sehingga kemudian perawatan selanjutnya akan kembali dilanjutkan di tempat tidur perawatan bayi normal biasa.
Perawatan bayi atau infant dengan menggunakan alat penghangat ini memang seringkali menjadi kendala bagi para orang tua yang mengalami kesulitan keuangan dikarenakan biaya nya cukup tinggi hanya saja saat ini pemerintah kembali membuat program-program jaminan kesehatan yang bisa memberikan pelayanan dan perawatan gratis bagi semua warga yang kurang mampu secara ekonomi terutama demi keselamatan bayi nya.
Mahalnya harga perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan mesin penghangat atau incubator ini disebabkan juga karena tingginya harga per buah mesin tersebut. Ini memang tidak bisa dikesampingkan karena untuk jenis incubator tertentu yang sudah lebih lengkap dan canggih memang dibandrol dengan harga jutaan bahkan sampai menyentuh kisaran harga 10 juta rupiah per buah nya. Kualitas incubator yang baik tentu akan mempengaruhi harga jual nya dan itu juga mempengaruhi cepat atau lambatnya progress yang akan diberikan kepada sang bayi dengan alat yang semakin modern. Jika dahulu kala bayi premature banyak yang tidak tertolong karena tidak ada alat penunjang maka saat ini hampir semua bayi prematur bisa tumbuh berkembang seperti bayi normal lainnya setelah menjalani perawatan sementara menggunakan alat penghangat ini.
Ada banyak sekali jenis alat penghangat bayi yang bisa kita temui di rumah sakit yang bisa digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan serta kondisi setiap bayi yang baru lahir. Jenis infant warmer rumah sakit yang umum digunakan biasanya seperti neonatal incubator, double surface phototherapy, transport incubator, economical infant warmer, dll. Setiap alat tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda, harus perawat atau tenaga kesehatan yang berkompeten yang boleh mengoperasikan alat penghangat tersebut guna menghindari pemasangan suhu yang terlalu panas yang bisa menyebabkan tubuh bayi terbakar.
Biasanya, semakin besar sebuah rumah sakit dan semakin tinggi kelasnya terutama rumah sakit bersalin dan ibu dan anak maka akan memiliki peralatan penghangat bayi yang juga semakin lengkap. Bahkan satu jenis alat bisa dimiliki lebih dari satu buah karena terkadang banyaknya pasien yang harus menjalani perawatan di dalam mesin tersebut. Bayi yang menjalani perawatan di dalam incubator atau mesin penghangat tidak bisa dengan bebas ditengok atau disentuh oleh siapapun. Mereka harus berada di dalam mesin tersebut sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh dokternya dan juga bahkan tidak bisa disusui secara langsung oleh ibunya. Inilah yang menyebabkan kenapa ruang bayi di setiap rumah sakit adalah sebuah ruangan yang steril dan tidak bisa sembarang orang bebas masuk ke dalamnya. Akan menjadi sebuah peristiwa yang emosional sekali ketika sang ibu dan ayah dari bayi tersebut harus melihat buah hatinya berada di dalam infant warmer dengan selang dan infus yang terpasang lengkap di tubuhnya yang masih sangat lemah.
Untuk rumah sakit atau klinik bersalin yang menghendaki pembelian alat penghangat bayi ini biasanya harus memesan terlebih dahulu. Tidak semua bisa menjual alat kesehatan dengan bebas karena semua harus sesuai dengan standard dan prosedur keamanan yang berlaku. Kebanyakan alat-alat kesehatan dibeli dengan memesannya secara import baik dari jerman maupun Negara lainnya tetapi saat ini Indonesia juga sudah mulai bisa memproduksi incubator dan penghangat bayi lainnya dengan kualitas yang tidak kalah baik dengan yang import. Dengan pemesanan khusus, Anda bisa memesan sesuai dengan kebutuhan dan juga spesifikasi yang diinginkan.
Kadangkala kasus di setiap rumah sakit berbeda dengan yang lainnya dan kita juga harus selalu update akan technology kesehatan yang semakin modern termasuk dengan adanya technology infant warmer yang sudah semakin canggih dan bisa di operasikan secara otomatis. Ketika akan membeli penghangat bayi jangan lupa pertimbangkan masalah harga dan juga spesifikasi di dalamnya. Karena ada banyak jenis nya tidak ada salahnya Anda untuk survey terlebih dahulu atau coba membandingkan antara harga di tempat satu dan yang lainnya. Carilah penghangat bayi yang terbaik sehingga turut serta membantu kecepatan perkembangan dan pemulihan kondisi bayi baru lahir, terkadang harga tidak memberikan jaminan sepenuhnya.




C. EKSTRAKSI VAKUM
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJF5U7sO8YfqSjnr9IaACK_erb8eIDICfrslRErC3Ld-fkamkw2UlBMnSnlXqgaAJqqDYiU6C7Sygxj412Vt-fKxuYfoR5HbvKBdQzvVzIwt6SXoMsUSPx_Cju7GnbN9S4DGwqKYtGM-ZH/s320/0140.jpg

1.      Pengertian
·         Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum(ventouse) dari malmstrom.
·         Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1; 331)
·         Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan Neonatal; 495)
·         Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. (Sarwono; Ilmu Kebidanan; 831)
·         Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. (Standar Pelayanan Kebidanan; 60)
Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada kepala bayi. Pengaturan tekanan harus diturunkan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.

2.      Alat-alat Ekstraksi Vacum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6KIucJ80bxpSC4Jhvql3YqiR28iobLNJJwy74-gTs0ky1qoqh2xFBPLFB3rEVUZ-sq1qWMms6_WHF9Wvz1SCDt0CoK7xdOe7fB-_KnMkBTGSGaQgKOEUCTe-O0XRY1oZeIaKqplUjLUkZ/s1600/vac-ext-manual.jpg

a.       Mangkok (cup)
Mangkok ini dibuat untuk membuat caput succedaneum buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari bahan logam dan plastik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastik kurang traumatis dibanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
·         Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
·         Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung
·         Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Pada vakum bagian depan terdapat logam/ plastik yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.
b.      Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang

.
c.       Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastik lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negatif. Pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negatif mangkuk dengan botol.
d.      Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot (air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll). Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran:
·         manometer
·         Saluran menuju ke mangkuk
·         Saluran menuju ke pompa penghisap
e.       Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik

3.      Teknik Tindakan Ekstraksi Vacum
a.       Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
b.      Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang.  
c.       Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negatif yang bertahap ini supaya caput succedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik.
d.      Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
e.       Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.
f.       Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuai dengan sumbu panggul. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negatif dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoWl-P8P8PDI_7Z1kcyi6jxJY8CjT1qpuDRCCOpdae0cZjKEYwuS4y-m08Jo-Zfb6h5r3BQBv2Wozl4tlE4ifOw-LoOi0tlGU_X7tOWWv_w082yJwutd1qeCsHJWxXhFMa6c1xxq0L5rZ4/s200/Vacum+Ekstraksi+2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLoL7XCxjf75DGIvCRc1ZV4z-Fr7LzuAxm9ryD0HUnWqJuPlQyiyza7aA8nV_1BG_lnxBA92hn7sS7BCxIjO8M5BeCc02f4WlIp-QZgafOnRfOqdnd33IyK_lhNbJA2VoxJbKRDGI9OB2B/s200/remote_image20110911-12049-qixsdc-0.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEteW_zZa2xthh-wd2oqlz1EkHb78VNwtFWuWxhzvrlhADRbTpKI8uVgCvBjVNvhoIhMe-83JQqfm6S7hkxzvqTcgC-GqKkC3CcWovv9F7fbjtOwVZMXYWXe0DV3tyHHs69G4EHpLqiUZO/s200/Vacum+Ekstraksi+3.jpg

4.      Keuntungan Tindakan Ekstraksi Vacum
a.       Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau  kurang dari demikian mengurangi frekuensi SC.
b.      Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat dipasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.
c.       Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
d.      Cup dapat dipasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan, untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
e.       Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( misal pada letak dahi ).
5.      Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum
Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasangan cup sampai dapat ditarik relatif lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relatif lebih mahal dibanding dengan forcep biasa.

6.      Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum
·         Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
·         Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
·         Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
·         Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
·         Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
·         Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
·         Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature
7.      Syarat Tindakan Ekstraksi Vakum
a.       Pembukaan 7 cm atau lebih
b.      Kepala di Hodge II-III
c.       Tidak ada disproporsi kepala panggul
d.      Konsistensi kepala normal
e.       Ketuban sudah pecah atau dipecahkan
8.      Kontraindikasi
a.       Letak muka (kerusakan pada mata)
b.      Kepala menyusul
c.       Bayi premature (tarikan tidak boleh keras)
d.      Gawat janin
9.      Kegagalan
Ekstraksi vacum dianggap gagal jika:
a.       Kepala tidak turun pada tarikan.
b.      Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit,
c.       Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.
Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan. Jangan lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.

10.  Penyebab Kegagalan
·         Tenaga vacum terlalu rendah
·         Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.
·         Selaput ketuban melekat.
·         Bagian jalan lahir terjepit.
·         Koordinasi tangan kurang baik.
·         Traksi terlalu kuat.
·         Cacat alat, dan
·         Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.

11.  Bahaya-Bahaya Tindakan Ekstraksi Vacum
a.       Terhadap Ibu
1.       Trauma persalinan
§  Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
§  Robekan perineum yang lebih luas
    1. Perdarahan
§  Robekan jalan lahir
§  Atonia uteri
    1. infeksi
b.      Terhadap Anak
    1. Luka-luka pada kulit kepala
    2. Cephal haematoma
    3. Caput succedaneum
    4. Perdarahan atau kerusakan otak
    5. Asfiksia
    6. Trauma langsung pada bagian janin tempat cup vakum

D.    SUCTION PUMP
1.      Pengertian dan Fungsi Suction Pump.
Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia.
a.       Nama lain dari Suction Pump adalah :
·         Vacum regulator
·         Suction controllers
·         Slym zuiger
·         Alat hisap
b.      Komponen alat :
·         Motor
·         Botol penampung cairan
·         Selang
·         Suction regulator
·         Manometer
·         Over Flow Protection / Pelampung (pengaman cairan lebih)
·         Foot switch





2.      Prinsip Kerja
Motor suction adalah sebuah motor listrik, biasanya hanya bekerja pada satu tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm 145, 50/60 Hz, maka ketika pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan besarnya tegangan yang ada yang didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang memiliki fungsi sebagai starting capasitor.
Penghisap pada bagian ini ada 2 jenis, yaitu:
a.       Jenis Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa kipas (pisau) yang berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang berputar pada elektromotor). Pada rumah penghisap bagiaan luar terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang tiup) serta lubang pembuangan oli. Oli merupakan pelumas dan pendingin pafa bagian kipas. Manometer yaitu alar yang digunakan untuk mengetahui sampai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala 0-800 mmHg.
b.      Jenis membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran kedudukan katup,katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap yang mempunyai katup/lubang hisap dan lubang tekan.
Kekuatan daya hisapnya dikontrol dengan menggunakan regulator, ini biasanya diatur saat suction kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-beda, ketika cairan terlalu kental maka regulator kita atur dengan kemampuan hisap yang lebih besar sedang untuk kondisi cairan yang lebih encer maka sebaliknya.
Botol vacum, fungsi dari botol vacum adalah untuk memberikan kevakuman udara pada saat digunakan. Pada alat ada yang dapat berfungsi hanya dengan satu buah botol, tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua botol, padaa botol akan dilengkapi dengan tutup botol dan disan terdapat dua lubang. Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah suction / slang untuk vacum yang besarnya disesuaikan dengan lubang proft daan panjangnya disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol.
Suction pump banyak digunakan pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan untuk menghisap lendir dalam mulut dan tenggorokan.


Hal yang perlu diperhatikan:
·         Tegangan
·         Daya hisap maksimum
·         Pembacaan meter
·         Botol penampung
·         Over Flow Protection
·         Seal penutup botol
·         Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
·         Lakukan pengujian daan kalibrasi 1 tahun sekali A


Tidak ada komentar:

Posting Komentar