A. ULTRASONOGRAFI (USG)
1.
Pengertian USG
USG
adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
– 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya
penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja
gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik
dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi
bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi
transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang
ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh
dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai
berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang
tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan
gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari
transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah
hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography
adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai
saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa
membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik
tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk
diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar
bekerjanya peralatan MI.
2.
Sejarah USG
Pertama kali ultrasonik ini digunakan
dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and
Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I,
untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran
untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini
digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum
memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi
yang pesat, setelah perang dunia keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan
alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah
melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal.
Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.
3.
Komponen Dalam Mesin USG
Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transduser,
komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis, berfungsi mengalirkan
gelombang suara dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal
elektronik. Kedua, monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG
sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor.
Tugasnya mirip dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.
Peralatan
Yang Digunakan
1.
Transducer
Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.
Monitor yang digunakan dalam USG (gambar termasuk mesin USG)
3.
Mesin USG.
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana
fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG
adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama
seperti pada CPU pada PC.
4.
Sonograph
4.
Proses Pengambilan Gambar
Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang
dibangkitkan oleh kristal yang diberikan gelombang listrik. Gelombang
ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui batas pendengaran manusia
yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran per detik. Kristal nya
bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal
semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik. Alat ultrasonik
sendiri ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C. Yang biasa untuk
mendeteksi crack pada baja adalah tipe A. Prinsip kerjanya mudah sekali.
Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk mengirimkan gelombang ultrasonik
dan menangkapnya kembali.
Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu
titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang
dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa
penampang irisan tubuh. Yang tipe C dapat menampilkan Citra 3 Dimensi dengan
cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya benda dalam
suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan
dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh
prosesor untuk dirubah menjadi gambar.
5.
Prinsip Kerja USG
Transducer bekerja
sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang
dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang
dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus
jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan
yang dilaluinya.
Pantulan yang berasal
dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah
menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk
cahaya pada layar oscilloscope.
6.
Pemakaian Klinis
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai
kelainan organ tubuh, antara lain :
1.
Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan
pelvis.
2.
Mendeteksi kista
3.
Mempelajari pergerakan organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun
pergerakan janin dan jantungnya.
4.
Pengukuran dan penentuan volume massa ataupun organ tubuh tertentu
(misalnya ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain).
5.
Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar
USG.
Jenis-Jenis USG
1.
USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas
gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2.
USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang
disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu
benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan
janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
3.
USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi
yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi
statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi
pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4.
USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama
aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan
janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi :
·
Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit)
·
Tonus (gerak janin)
·
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm)
·
Doppler arteri umbilikalis
·
Reaktivitas denyut jantung janin
B. INKUBATOR/INFANT WARMER
1. Definisi infant
Bagi sebagian orang
masih cukup membingungkan terutama adanya istilah infant warmer di setiap rumah sakit
yang disediakan khusus untuk menolong bayi yang baru lahir. Infant adalah bayi
yang baru lahir. Istilah infant memang lebih sering digunakan di dunia medis dari
pada bahasa sehari-hari kita. Untuk bayi baru lahir yang mengalami kondisi
tertentu biasanya mereka membutuhkan tempat yang bisa memberikan rasa hangat
seperti saat masih berada di dalam kandungan. Inilah kenapa kata warmer
disematkan di belakang infant yang artinya mesin atau alat penghangat bayi baru
lahir.
2. Infant Warmer Dengan
Alarm
Biasanya bayi dengan
kondisi berat badan rendah, bayi prematur atau kurang bulan, bayi yang lahir
dengan proses operasi Caesar dan bayi dengan kondisi khusus yang membutuhkan
penanganan dengan mesin penghangat karena organ tubuhnya belum berkembang
dengan sempurna. Tanpa menggunakan mesin penghangat yang suhunya telah disesuaikan
dengan kondisi dan suhu rahim ibunya maka perkembangan bayi yang belum sempurna
akan semakin sulit. Saat ini, hampir di semua rumah sakit telah wajib untuk
memiliki fasilitas penghangat bayi yang lengkap mengingat program pemerintah
yang sangat peduli dengan keselamatan ibu dan bayi saat melahirkan dan setelah
lahir yang jumlahnya masih sangat memprihatinkan.
Diharapkan dengan adanya
fasilitas seperti ini maka tingkat kematian ibu dan bayi baru lahir dapat
berkurang secara signifikan. Bahkan saat ini sudah banyak rumah sakit yang
memiliki standard rumah sakit ibu dan anak dimana keselamatan ibu melahirkan
dan bayinya adalah hal utama yang harus diperjuangkan.
Secara dunia medis,
fungsi infant warmer ini adalah sebagai alat untuk alat untuk menghangatkan
tubuh bayi yang belum cukup usia, kurang berat badan atau dengan kondisi khusus
yang akan membantu untuk menjaga agar suhu tubuh bayi tetap stabil dan
perkembangannya bisa berangsur normal. Alat ini tidak akan digunakan selamanya
pada bayi dengan kondisi tertentu tetapi hanya sampai suhu nya sudah normal dan
perkembangannya membaik sehingga kemudian perawatan selanjutnya akan kembali
dilanjutkan di tempat tidur perawatan bayi normal biasa.
Perawatan bayi atau
infant dengan menggunakan alat penghangat ini memang seringkali menjadi kendala
bagi para orang tua yang mengalami kesulitan keuangan dikarenakan biaya nya
cukup tinggi hanya saja saat ini pemerintah kembali membuat program-program
jaminan kesehatan yang bisa memberikan pelayanan dan perawatan gratis bagi
semua warga yang kurang mampu secara ekonomi terutama demi keselamatan bayi
nya.
Mahalnya harga perawatan
bayi baru lahir dengan menggunakan mesin penghangat atau incubator ini
disebabkan juga karena tingginya harga per buah mesin tersebut. Ini memang
tidak bisa dikesampingkan karena untuk jenis incubator tertentu yang sudah
lebih lengkap dan canggih memang dibandrol dengan harga jutaan bahkan sampai
menyentuh kisaran harga 10 juta rupiah per buah nya. Kualitas incubator yang
baik tentu akan mempengaruhi harga jual nya dan itu juga mempengaruhi cepat
atau lambatnya progress yang akan diberikan kepada sang bayi dengan alat yang
semakin modern. Jika dahulu kala bayi premature banyak yang tidak tertolong
karena tidak ada alat penunjang maka saat ini hampir semua bayi prematur bisa
tumbuh berkembang seperti bayi normal lainnya setelah menjalani perawatan
sementara menggunakan alat penghangat ini.
Ada banyak sekali jenis
alat penghangat bayi yang bisa kita temui di rumah sakit yang bisa digunakan
sesuai dengan fungsi dan kebutuhan serta kondisi setiap bayi yang baru lahir.
Jenis infant warmer rumah sakit yang umum digunakan biasanya seperti neonatal
incubator, double surface phototherapy, transport incubator, economical infant
warmer, dll. Setiap alat tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda, harus
perawat atau tenaga kesehatan yang berkompeten yang boleh mengoperasikan alat
penghangat tersebut guna menghindari pemasangan suhu yang terlalu panas yang
bisa menyebabkan tubuh bayi terbakar.
Biasanya, semakin besar
sebuah rumah sakit dan semakin tinggi kelasnya terutama rumah sakit bersalin
dan ibu dan anak maka akan memiliki peralatan penghangat bayi yang juga semakin
lengkap. Bahkan satu jenis alat bisa dimiliki lebih dari satu buah karena
terkadang banyaknya pasien yang harus menjalani perawatan di dalam mesin
tersebut. Bayi yang menjalani perawatan di dalam incubator atau mesin
penghangat tidak bisa dengan bebas ditengok atau disentuh oleh siapapun. Mereka
harus berada di dalam mesin tersebut sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh
dokternya dan juga bahkan tidak bisa disusui secara langsung oleh ibunya.
Inilah yang menyebabkan kenapa ruang bayi di setiap rumah sakit adalah sebuah
ruangan yang steril dan tidak bisa sembarang orang bebas masuk ke dalamnya.
Akan menjadi sebuah peristiwa yang emosional sekali ketika sang ibu dan ayah
dari bayi tersebut harus melihat buah hatinya berada di dalam infant warmer
dengan selang dan infus yang terpasang lengkap di tubuhnya yang masih sangat
lemah.
Untuk rumah sakit atau
klinik bersalin yang menghendaki pembelian alat penghangat bayi ini biasanya
harus memesan terlebih dahulu. Tidak semua bisa menjual alat kesehatan dengan
bebas karena semua harus sesuai dengan standard dan prosedur keamanan yang
berlaku. Kebanyakan alat-alat kesehatan dibeli dengan memesannya secara import
baik dari jerman maupun Negara lainnya tetapi saat ini Indonesia juga sudah
mulai bisa memproduksi incubator dan penghangat bayi lainnya dengan kualitas
yang tidak kalah baik dengan yang import. Dengan pemesanan khusus, Anda bisa
memesan sesuai dengan kebutuhan dan juga spesifikasi yang diinginkan.
Kadangkala kasus di
setiap rumah sakit berbeda dengan yang lainnya dan kita juga harus selalu
update akan technology kesehatan yang semakin modern termasuk dengan adanya
technology infant warmer yang sudah semakin canggih dan bisa di operasikan
secara otomatis. Ketika akan membeli penghangat bayi jangan lupa pertimbangkan
masalah harga dan juga spesifikasi di dalamnya. Karena ada banyak jenis nya
tidak ada salahnya Anda untuk survey terlebih dahulu atau coba membandingkan
antara harga di tempat satu dan yang lainnya. Carilah penghangat bayi yang terbaik
sehingga turut serta membantu kecepatan perkembangan dan pemulihan kondisi bayi
baru lahir, terkadang harga tidak memberikan jaminan sepenuhnya.
1. Pengertian
·
Ektraksi Vacum adalah
persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada
kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum(ventouse) dari malmstrom.
·
Ekstraksi Vacum adalah
suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif
(vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1; 331)
·
Ekstraksi Vacum adalah
tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan
sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan Neonatal;
495)
·
Ekstraksi Vacum adalah
suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik
mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. (Sarwono; Ilmu Kebidanan; 831)
·
Ekstraksi Vacum adalah
suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan pada
keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. (Standar Pelayanan Kebidanan;
60)
Alat yang umumnya digunakan adalah vacum
ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan
suatu vacum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan
demikian akan timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada
kepala bayi. Pengaturan tekanan harus diturunkan secara perlahan-lahan untuk
menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada
otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.
2.
Alat-alat Ekstraksi Vacum
a.
Mangkok (cup)
Mangkok
ini dibuat untuk membuat caput succedaneum buatan sehingga mangkuk dapat
mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk
yang terbuat dari bahan logam dan plastik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa
mangkuk plastik kurang traumatis dibanding dengan mangkuk logam. mangkuk
umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:
·
Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik
·
Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa
penghubung
·
Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin (
point of direction )
Pada
vakum bagian depan terdapat logam/ plastik yang berlubang untuk menghisap
cairan atau udara.
b.
Rantai Penghubung
Rantai
mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang
.
c.
Pipa Penghubung
Terbuat
dari pipa karet atau plastik lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan
negatif. Pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negatif mangkuk dengan
botol.
d.
Botol
Merupakan tempat
cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut
tersedot (air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll). Pada
botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran:
·
manometer
·
Saluran menuju ke mangkuk
·
Saluran menuju ke pompa penghisap
e.
Pompa penghisap
Dapat
berupa pompa penghisap manual maupun listrik
3.
Teknik Tindakan Ekstraksi Vacum
a.
Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah
genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
b.
Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan
mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin.
Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat
dipasang.
c.
Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,3 kg/cm2
kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7
kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negatif yang bertahap ini
supaya caput succedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik.
d.
Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian
jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
e.
Bila perlu dilakukan
anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian
dilakukan episiotomi.
f.
Bersamaan dengan timbulnya
his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang
sesuai dengan sumbu panggul. Ibu jari dan jari telunjuk serta
jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala
janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar
ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah
berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas )
sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negatif dihilangkan dengan
cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti
pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.
4.
Keuntungan Tindakan Ekstraksi Vacum
a.
Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau
kurang dari demikian mengurangi frekuensi SC.
b.
Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat
dipasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.
c.
Tarikan tidak dapat terlalu
berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir.
Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
d.
Cup dapat dipasang meskipun
pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat
pembukaan, untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan
pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di
samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari
kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
e.
Vacum ekstraktor dapat juga
dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( misal pada
letak dahi ).
5.
Kerugian Tindakan Ekstraksi
Vacum
Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu
yang diperlukan untuk pemasangan cup sampai dapat ditarik relatif lebih lama (
kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk
melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin
) alatnya relatif lebih mahal dibanding dengan forcep biasa.
6.
Yang Harus Diperhatikan
Dalam Tindakan Ektraksi Vacum
·
Cup tidak boleh dipasang
pada ubun-ubun besar
·
Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
·
Cup dengan tekanan negative
tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
·
Penarikan waktu ekstraksi
hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
·
Apabila kepala masih agak
tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
·
Cup tidak boleh dipasang
pada muka bayi
·
Vacum ekstraksi tidak boleh
dilakukan pada bayi premature
7.
Syarat Tindakan Ekstraksi Vakum
a.
Pembukaan 7 cm atau lebih
b.
Kepala di Hodge II-III
c.
Tidak ada disproporsi kepala panggul
d.
Konsistensi kepala normal
e.
Ketuban sudah pecah atau dipecahkan
8.
Kontraindikasi
a.
Letak muka (kerusakan pada
mata)
b.
Kepala menyusul
c.
Bayi premature (tarikan
tidak boleh keras)
d.
Gawat janin
9.
Kegagalan
Ekstraksi vacum dianggap
gagal jika:
a.
Kepala tidak turun pada
tarikan.
b.
Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau
tarikan sudah 30 menit,
c.
Mangkok lepas pada tarikan
pada tekanan maksimum.
Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai
ekstraksi vacum percobaan. Jangan lanjutkan jika tidak terdapat penurunan kepala pada setiap
tarikan.
10. Penyebab Kegagalan
·
Tenaga vacum terlalu rendah
·
Tekanan negatif dibuat
terlalu cepat.
·
Selaput ketuban melekat.
·
Bagian jalan lahir terjepit.
·
Koordinasi tangan kurang baik.
·
Traksi terlalu kuat.
·
Cacat alat, dan
·
Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.
11. Bahaya-Bahaya Tindakan
Ekstraksi Vacum
a. Terhadap Ibu
1.
Trauma persalinan
§
Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan
cup
§
Robekan perineum yang lebih luas
- Perdarahan
§
Robekan jalan lahir
§
Atonia uteri
- infeksi
b.
Terhadap Anak
- Luka-luka pada kulit kepala
- Cephal haematoma
- Caput succedaneum
- Perdarahan atau kerusakan otak
- Asfiksia
- Trauma langsung pada bagian janin tempat cup vakum
D. SUCTION PUMP
1. Pengertian dan Fungsi
Suction Pump.
Suction Pump adalah
suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan
pada tubuh manusia.
a.
Nama lain dari Suction Pump adalah :
·
Vacum regulator
·
Suction controllers
·
Slym zuiger
·
Alat hisap
b. Komponen alat :
·
Motor
·
Botol penampung cairan
·
Selang
·
Suction regulator
·
Manometer
·
Over Flow Protection / Pelampung (pengaman cairan lebih)
·
Foot switch
2.
Prinsip Kerja
Motor suction adalah sebuah motor listrik,
biasanya hanya bekerja pada satu tegangan, yaitu tegangan 110 V atau 220 V, Rpm
145, 50/60 Hz, maka ketika pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan
besarnya tegangan yang ada yang didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah
capasitor yang memiliki fungsi sebagai starting capasitor.
Penghisap pada bagian
ini ada 2 jenis, yaitu:
a.
Jenis Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa
kipas (pisau) yang berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor
(bagian yang berputar pada elektromotor). Pada rumah penghisap bagiaan luar
terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang tiup) serta lubang pembuangan oli.
Oli merupakan pelumas dan pendingin pafa bagian kipas. Manometer yaitu alar
yang digunakan untuk mengetahui sampai seberapa kuat penghisap bekerja. Skala
0-800 mmHg.
b.
Jenis membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran
kedudukan katup,katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap yang
mempunyai katup/lubang hisap dan lubang tekan.
Kekuatan daya hisapnya
dikontrol dengan menggunakan regulator, ini biasanya diatur saat suction kita
pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-beda, ketika cairan terlalu kental
maka regulator kita atur dengan kemampuan hisap yang lebih besar sedang untuk
kondisi cairan yang lebih encer maka sebaliknya.
Botol vacum, fungsi dari
botol vacum adalah untuk memberikan kevakuman udara pada saat digunakan. Pada
alat ada yang dapat berfungsi hanya dengan satu buah botol, tetapi akan lebih
baik jika menggunakan dua botol, padaa botol akan dilengkapi dengan tutup botol
dan disan terdapat dua lubang. Selain itu asesoris lain yang digunakan adalah suction
/ slang untuk vacum yang besarnya disesuaikan dengan lubang proft daan
panjangnya disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol.
Suction pump banyak
digunakan pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu untuk menghisap darah
yang keluar dari pasien, sedangkan diruang perawatan untuk menghisap lendir
dalam mulut dan tenggorokan.
Hal yang perlu
diperhatikan:
·
Tegangan
·
Daya hisap maksimum
·
Pembacaan meter
·
Botol penampung
·
Over Flow Protection
·
Seal penutup botol
·
Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
·
Lakukan pengujian daan kalibrasi 1 tahun sekali A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar