Minggu, 07 Juni 2015

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA SAAT MENSTRUASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur atau berdaur teratur, kira-kira 4 minggu sekali (kamus istilah kebidanan,hal 116). Menstruasi atau haid mengacu pada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini. Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi disebut menopouse dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur didalam rahim indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian sebuah telur dilepaskan kepada indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopi terus kerahim. Bila telur dibuahi oleh sperma pada sat berhubungan intim lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai meluruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah disebut menstruasi yang berlangsung 3 hingga 7 hari.
Bila seorang wanita menjadi hamil, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal pada wanita. Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu dimengerti juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal itu sangat penting diperlukan untuk membantu memprediksi dan mengatasi gejala.
Secara nornal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 12 – 16 tahun. Bahkan ada wanita yang telah mendapat menstruasi pertama pada usia 8 atau 9 tahun. Presentasi terbesar menstruasi terjadi pada usia 12 tahun.  Cepat atau lambatnya kematangan seksual (menstruasi, kematangan fisik) ini kecuali ditentukan oleh konsitusi fisik individual, juga dipengaruhi faktor ras, suku bangsa, iklim, cara hidup. Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya menstruasi.
Selanjutnya rangsangan – rangsangan kuat dari luar umpamanya saja berupa film-film sex, buku bacaan atau majalah yang bergambar sex, godaan, dan rangsangan dari kaum adam (pria). Pengamatan secara langsung tentang perbuatan koitus atau sexsual, dapat mengabitkan memucanya atau semakin panasnya reaksi sexsual, akan tetapi dapat mengakibatkan kematangan seksual yang lebih cepat dari sewajarnya. Namun semakin muda usia si gadis, semakin ia belum siap menerima peristiwa haid akan semakin terasa “kejam mengancam”. Yaitu rasa pahit menyebalkan sebagai handicap/gangguan atau sebagai reaksi kejutan dalam anggapan fantasi anak.
Setiap wanita normal dan sehat yang berusia kurang lebih 12-52 tahun akan mengalami masa menstruasi. Siklus menstruasi yang terjadi pada setiap wanita tidak sama. Ada yang mengalaminya setiap 28 hari, 25 hari atau 30 hari. Meskipun ada yang mengatakan normalnya 28 hari, dan masa datangnya sekitar 7 hari, namun kurang atau lebih dari itu, apabila memang sudah menjadi kebiasaan bagi wanita yang bersangkutan masih dianggap normal.








1.2 Tujuan

Tugas ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui pengertian menstruasi.
2.      Mengetahui gangguan psikologi saat menstruasi.
3.      Mengetahui gangguan menstruasi dan siklusnya .
4.      Mengetahui penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi
5.      Mengetahui penatalaksanaan gangguan menstruasi dan siklusnya

1.3 Rumusam masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan menstruasi ?
2.      Bagaimana gangguan psikologi saat menstruasi?
3.      Apa saja gangguan-gangguan menstruasi dan siklusnya?
4.      Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi akibat menstruasi?
5.      Bagaimana penatalaksanaan gangguan menstruasi dan siklusnya















BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari utarus disertai pelepasan endometrium.Lama hai biasanya 3-5 hari ada yang 1-2 hari diikuti darah yang sedikit-sedikit dan ada yang 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haid itu tetep sesuai siklusnya. Jumlah darah yang keluar per hari rata-rata kurang lebih 16cc.
Sindrom premenstruasi atau yang dikenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika dibiarkan akan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau yang dering disebut disforia premenstruasi (premenstrual dysphoric disorder--PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam,mulai dari gejala fisik,psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang saat menstrua dulu, menstruasi datang.
Menstruasi merupakan masalah serius bagi anak wanita dan terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang, pembengkakan lutut, kehalusan payudara, dan perubahan emosi seperti: perubahan suasana hati. Sedih, gelisah dan kecenderungan menangis tanpa sebab yang jelas. Pada zaman dulu, menstruasi dianggap sebagai kutukan, sehingga tidak mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita dan mamperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi di mana tidak kurang dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.

2.2   Gangguan Psikologi Saat Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut. Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1.Kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.
2.Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3.Mudah tersinggung atau mudah marah. Perasaan ini timbul dikarenakan akibat dari perubahan cara kerja hormone-hormon serata karena pengaruh rasa nyeri yang timbul pada saat menstruasi.
4.Perubahan pola makan pola makan cenderung meningkat terutama pada makan yang manis
5.Merasa gelisa dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.

2.3Gangguan Menstruasi dan Siklusnya

1.    Disminore
Disminore adalah nyeri pada waktu haid terasa di perut bagian bawah atau didaerah bujur sangkar michaelis, nyeri terasa sebelum, selama dan sesudah haid. Dapat bersifat kholik atau terus-menerus. (kamus istilah kebidanan hal 47)
Disminore adalah yeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebuut disminore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasar. Nyeri pada disminor primer diduga bersal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.
Pada saat menstruasi, perempuan kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Untuk yang berat, lazim disebut dismenorrhoe. Keadaan nyeri yang hebat itu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyeri haid ada 2 macam, yaitu :
a.  Nyeri haid primer
Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid itu normal, namun dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, dan seperti stres, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun. Gejala tersebut tidak membahayakan kesehatan.
b. Nyeri haid sekunder
Biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.

2.    Amenorea
Amenorea adalah keadaan dimana menstruasi berhenti pada masa menstruasi teratur. Amenorea bisa disebabkan oleh penyakit pada indung telur atau uterus, beberapa penyakit berat misalnya penyakit ginjal kronik, obat-obatan, serta pengangkatan kandung rahim atau indung telur.
Ada beberapa hal yang lain dapat menjadi penyebabnya, yaitu:
a. Hymen imperforata, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Biasanya keadaan tersebut diketahui bila si perempuan sudah waktunya mens tetapi belum mendapatkannya. Dia mengeluh sakit perut setiap bulan. Hal itu bisa diatasi dengan operasi untuk melubangi selaput daranya.
b.Menstruasi anovulatoire, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim hingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit. Kurangnya rangsangan hormon ini menyebabkan endometrium tidak terbentuk dan keadaan ini menyebabkan perempuan tidak mengalami masa subur karena sel telur tidak terbentuk. Pengobatannya adalah dengan terapi hormon.
c. Amenorrhoea sekunder, biasanya penderita sudah pernah mens sebelumnya. Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai keadaan seperti hipotensi, anemia, infeksi, atau kelemahan kondisi tubuh secara umum. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh stres psikologis. Apabila terjadi kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

3.    Premeenstruasi Syndrom (PMS)
Sakit perut, cepat tersinggung, dan mudah marah tanpa alasan yang jelas yang biasanya dirasakan wanita beberapa hari menjelang menstruasi. Perubahan baik secara fisik ataupun psikologis sebelum mendapat menstruasi disebut Premenstrual Syndrome (PMS).
a.     Pengertian PMS
Sindrome pra menstruasi atau yang lebih dikenal dengan istilah PMS adalah gejala-gejala yang dirasakan oleh wanita pada 1 atau 2 minggu sebelum periode menstruasi.
b.    Gejala PMS
Gejala yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologi. Namun gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang.
Menurut study yang dilakukan oleh para dokter, secara umum gejala PMS ini dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu gejala fisik dan gejala psikologis.
1.      Gejala Fisik
Pada umumnya wanita yang mengalami PMS akan merasakan gejala fisik seperti; berat badan bertambah, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, perubahan pada payudara, sakit kepala, pusing, kram pada rahim (biasanya sebelum dan beberapa hari pertama dari periode menstruasi), keinginan akan makanan tertentu, tumbuhnya jerawat, lemah, sakit perutr,sakit pada punggung dan otot.
\

2.      Gejala Psikologi
Sementara itu gejala psikologinya adalah perubahan mood cepat tersinggung, mudah marah, depresi, sering tiba-tiba menangis, cepat berubah dari gembira menjadi marah, cepat lupa, merasa sendirian di tengah keramaian, tidak bisa konsentrasi, malas, tegang, rendah diri, dan bingung. Gejala lain adalah sulit tidur, lelah, pusing, sering merasa haus, banyak makan, gairah seksual berubah, dan menurunnya minat dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun gejala yang dialami setiap wanita berbeda-beda, ada 3 gejala utama yang paling sering dirasakan, yaitu cepat tersinggung, saikit pada punggung dan otot dan badan terasa bengkak.
Beruntunglah jika gejala PMS yang wanita rasakan hanya sebatas ini. Dalam tingkatan yang lebih parah, beberapa wanita bahkan sampai pingsan ketika PMS datang.Sindrom PMS, pada dasarnya, bukan penyakit, melainkan kumpulan reaksi tubuh.
Menurut data dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, hampir 70 persen wanita di seluruh dunia setiap bulannya mengalami PMS. Sekitar 14 persen dari wanita usia 20-35 tahun tidak seberuntung itu karena setiap kali PMS datang, mereka harus bed rest lantaran begitu hebatnya rasa sakit yang menyerang.

c.     Klasifikasi PMS
Menurut Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, PMS dibedakan menjadi empat tipe sesuai dengan tingkat keparahan dan kondisi hormonal dalam tubuh, yaitu PMS tipe A (60% wanita dunia), H (20%), C (10%), dan D (10%).
·        PMS Tipe A (anxiety)
Gejala: rasa cemas, sensitif, mudah tersinggung, saraf tegang, perasaan labil. Beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai saat mendapat menstruasi.
Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala ini, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS tipe ini bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium.
Saran: banyak mengkonsumsi makanan berserat, jangan merokok, dan batasi asupan kafein yang berasal dari kopi, teh dan cokelat.

·        PMS Tipe C (craving)
Gejala: Pusing, berkeringat dingin, sering merasa lapar, edema (pembengkakan) pada perut kembung, nyeri pada buah dada, tangan dan kaki serta terjadi peningkatan pada berat badan. Pembengkakan terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena asupan garam atau gula yang tinggi. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain.
Pemberian obat diuretika diketahui dapat meminimalkan retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh akan membantu mengurangi gejala yang ada.
Saran: dianjurkan mengurangi asupan garam, gula, serta konsumsi cairan.

·        PMS Tipe D (depression)
Gejala: merasa sedih, lupa, bingung, dan lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis (biasanya cokelat) dan karbohidrat sederhana (gula).
Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat.
Dorongan untuk menyantap makanan manis disebabkan oleh stress dan kekurangan asam lemak esensial (omega 6), asam amino tyrosine, vitamin B6, atau magnesium. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari seluruh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
Saran: perbanyak konsumsi sayur-sayuran hijau, biji-bijian, gandum dan kacang-kacangan, serta makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat (minyak biji tumbuhan, minyak sayur).

·        PMS Tipe H (hyperhidration)
Gejala: penumpukan cairan tubuh, berat badan bertambah, payudara tegang dan terasa nyeri, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri.
Saran: meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe ini. Sebenarnya, ada satu lagi tipe PMS, yaitu tipe P (pain). Gejalanya antara lain pegal-pegal, jerawat, rambut dan kulit berminyak berlebih, mual, muntah, dan lebih sensitif terhadap rasa nyeri.

d.    Depresi Parah PMS
Pada bentuk yang sangat berat, PMS bisa dimasukkan dalam kategori gangguan jiwa atau PreMenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Dalam hal ini, perubahan emosi yang terjadi mengarah pada depresi, perasaan tidak punya harapan, kemarahan, rasa cemas, turunnya kepercayaan diri, susah konsentrasi, gelisah, dan tegang.
Beberapa wanita dengan gangguan PMS berat harus waspada karena ada kemungkinan memiliki gangguan kejiwaan. Dan sudah jelas penanganannya tidak bisa dilakukan sendiri karena seorang yang mengalami PMDD kemungkinan memiliki niat bunuh diri.

e.     Penyebab PMS
Penjelasan yang paling umum mengenai penyebab PMS ini adalah berkaitan dengan perubahan siklus pada hormon seks wanita, kelenjar di bawah otak dan beberapa zat kimia otak.
Beberapa peneliti menyatakan PMS ini terjadi karena turunnya gula darah dan rendahnya hormon tiroid, atau makanan yang kurang mengandung vitamin B, magnesium dan kalsium.
Di samping itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa PMS berkaitan dengan gaya hidup. PMS kemungkinan sangat mengganggu pada wanita merokok, stress, jarang berolahraga, kurang tidur, banyak mengkonsumsi caffeine, alcohol, makanan yang banyak mengandung garam, daging merah, makanan yang manis seperti coklat dan produk susu.
Penyebab lain dari PMS di antaranya faktor genetik dari ibu atau nenek, ada ketidakseimbangan neurotransmiter , adanya faktor psikologi yang memicu gejala PMS dan hubungan dengan orang terdekat, seperti dengan keluarga maupun pasangan, menjadi terganggu.

4. Kelainan Siklus Menstruasi

a. Polimenorea
Siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
b. Oligomenorea\
Siklus menstruasi lebih panjang (lebih dari 35 hari), Pendarahan biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus oligominore kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulator dengan masa proliferase lebih panjang dari biasa.

5. Metroragia
Metroragia adalah perdarahan diluar haid yang biasanya perdarahan terjadi dalam masa antara dua menstruasi. Perdarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelaian anatomis. Pada kelaian hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium dan rangsangan estrogen dan progesteron dengan bentuk perdarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan terus-menerus, dan perdarahan menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hormon tubuh, yaitu hormon progesteron yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi.




2. 4  Penatalaksanaan Gangguan Psikologi Akibat Menstruasi

Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitus ebagai berikut:

1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur
2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap proses menstruasi tersebut.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut.
4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
5. Menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi yaitu dengan yoga atau relaksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit punggung bagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

Penanganan  PMS
Walaupun rasa sakitnya tidak akan hilang 100%, namun dengan mengubah beberapa kebiasaan, rasa sakit PMS bisa dikurangi sehingga Anda bisa tetap beraktivitas. Beberapa cara yang bisa dilakukan:
a. Hindari minuman berkafein
Kopi, teh, dan minuman berkarbonasi adalah beberapa contoh minuman mengandung kafein, salah satu unsur kimia yang berperan menstimulan sistem syaraf untuk membantu mengurangi rasa tertekan.

b. Tidur cukup
The American Journal of Psychiatry memuat artikel yang mengatakan bahwa tidur selama 7-8 jam sehari dapat meminimalkan perubahan emosi menjelang haid
.
c. Konsumsi unsur nutrisi yang tepat
Menjelang menstruasi, disarankan mengonsumsi makanan berkarbohidrat kompleks dan serat yang terdapat pada makanan seperti, roti gandum, pasta, sereal, buah, sayuran,kentang, jagung, atau kacang polong, karena memicu produksi serotonin untuk meminimalkan perubahan emosi.
Selain itu, konsumsilah makanan yang kaya vitamin dan mineral atau mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral. Jangan lupa menyertakan sumber protein pada setiap menu makanan, mengurangi konsumsi gula dan lemak selama menjalani diet guna membantu meningkatkan energi, dan menstabilkan mood. Hentikan mengonsumsi alkohol.
Kurangi konsumsi garam, bukan hanya garam yag ada dalam makanan sehari-hari, tetapi juga kandungan sodium pada makanan kemasan.

d. Rutin olahraga
Setiap kali berolahraga, terutama aerobic 30 menit sebanyak 4-6 kali seminggu, jalan kaki,memodifikasi diet.tubuh akan memproduksi endorphin lebih banyak. Akibatnya kesehatan jantung lebih terjaga dan aliran darah lancar, sehingga meminimalkan migren, perubahan emosi dan menangkal lemas.

2.5  Penatalaksanaan Gangguan Menstruasi dan Siklusnya

Cara mengatasi gangguan menstruasi dan siklusnya dengan cara mencari faktor penyebab yang biasanya mempengaruhi yaitu kelelahan dan setres. Karena kedua hal tersebut akan mengganggu fungsi hormon estrogen yang mengatur proses menstruasi.
Hal ini menjelaskan gangguan menstruasi (siklus menstruasi). Fungsi reproduksi tergantung pada integrasi aksi dari sistemsaraf pusat, kelenjar endokrin dan organ reproduksi, gangguan menstruasi pada wanita (siklus menstruasi), disfungsi seksual dan infertilitas mungkin sebagai akibat dari gangguan sistemik dan psikologis serta karena defekprimer pada organ-organ reproduksi dan endokrin.. Hal ini dapat juga disebabkan karena gangguan hormonal.



























BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
1.      Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang      teratur atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali.
2.      Gangguan-gangguan menstruasi meliputi disminore, amenorea dan premenstruasi syndrom
3.      Gangguan menstruasi dan siklusnya disebabkan oleh masalah hormonal.
4.      Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor.

















DAFTAR PUSTAKA

Dahro Ahmad. 2011. Psikologi Kebidanan.Jakarta. Salemba Medika.
http://siti-yulaidah.blogspot.com/p/psikologi-cara-mengatasi-gangguan.html

http://bidanayuardani.blogspot.com/2013/05/gangguan-psikologi-menstruasi.html

http://ceylibra.blogspot.com/2012/11/psikologis-haid_22.html

http://midwife-fatimah.blogspot.com/2012/04/pre-menstrual-syndrome-gangguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar