Lampiran Materi
KONSELING PERSIAPAN
LAKTASI IBU HAMIL
A.
Pengertian
Persiapan Laktasi Ibu Hamil
Suatu upaya yang dilakukan oleh ibu
hamil untuk meningkatkan pemberian ASI/menyusui bayinya. Persiapan menyusui
perlu dilakukan seawal mungkin pada setiap wanita hamil dan para ibu. Sedangkan
pengertian laktasi itu sendiri adalah suatu proses produksi, sekresi, dan
pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan
fisik, kemudian bayi yang telah cukup sehat untuk menyusu serta produksi ASI yang
telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi dimana volume ASI 500-800 ml/hari.
Payudara berkembang sejak usia 6 minggu
kehamilan. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus – duktus dan saluran
penampung. Progesteron merangsang pertumbuhan tunas tunas alveoli,
hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth
hormon, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.
Bila
dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu korpus
(badan) yakni bagian yang besar, areola yaitu bagian tengah yang berwarna
kehitaman, papilla atau nipple atau
puting susu yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
B.
Perawatan
Payudara untuk konseling persiapan laktasi
1) Peralatan
perawatan payudara untuk konseling persiapan laktasi
-
Handuk
-
Kom berisi minyak
kelapa/baby oil
-
Kom tutup
-
Kapas steril
-
Waslap
-
Kom berisi air hangat
-
Bengkok
2) Hal
– hal yang harus dilakukan ibu hamil dalam persiapan laktasi adalah :
(a) Menjaga
asupan nutrisi / gizi ibu selama hamil
Zat
gizi yang masuk ke dalam tubuh serta cadangan yang ada pada wanita hamil dan
menyusui akan digunakan untuk aktifitas dan metabolisme ibu, untuk proses
pembentukan ASI dan nilai kalori serta zat gizi ASI itu sendiri. Gizi semasa
hamil berhubungan dengan laktasinya, oleh karena itu butuh perhatian khusus.
(b) Istirahat
yang cukup
Ibu
hamil seringkali mengalami gangguan dalam beraktifitas, faktor yang seringkali
dialaminya disebabkan karena perubahan fisik dan psikis ibu hamil. Pentingnya
istirahat, dikarenakan ibu hamil seringkali merasakan lelah, lesu dan lemah disebabkan
karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan.
(c) Hindari
merokok, minum alkohol, kopi dan soda
Merokok
saat hamil berarti membiarkan janin berisiko untuk terpapar ribuan bahan kimia
berbahaya. Korbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat aliran oksigen
dan asupan nutrisi terhadap janin di dalam kandungan. Keterbatasan oksigen dan
paparan nikotin dapat memperlambat napas janin serta membuat denyut jantung
janin berdenyut lebih cepat. Risiko yang ditimbulkan oleh ibu hamil perokok aktif
dan pasif yakni dapat berupa risiko saat hamil (janin lahir prematur, BBLR,
sindrom kematian mendadak, infeksi saluran pernapasan, cacat bawaan), selain
itu pada ibu perokok aktif juga dapat menyebabkan perdarahan pervaginam,
gangguan pada plasenta, pecah ketuban sebelum waktunya, abortus.
(d) Tidak
mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan bidan / dokter
Obat yang dikonsumsi
oleh wanita hamil dapat mempengaruhi janin melalui beberapa cara yaitu :
1. Secara
langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan atau
kematian.
2. Mempengaruhi
fungsi plasenta, yakni dengan cara mengerutkan pembuluh darah dan mengurangi
pertukaran oksigen serta gizi dari ibu ke janin.
3. Menyebabkan
otot rahim berkontraksi.
(e) Menjaga
personal hygiene
Menjaga kebersihan diri
saat hamil sangat penting. Beberapa dampak yang ditimbulkan jika ibu hamil
tidak menjaga kebersihan diri selama hamil yakni berupa gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut. Beberapa cara merawat kebersihan diri
yakni, mandi, mengganti pakaian, menjaga kebersihan gigi, rambut dan kepala,
wajah, genetalia, dan perawatan payudara.
(f) Melakukan
ANC dengan teratur
Beberapa tujuan
pemeriksaan kehamilan dengan rutin yakni : memantau kemajuan kehamilan,
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu,
mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi , mempersiapkan
persalinan, dan persiapan laktasi serta kelahiran bayi.
3) Manfaat
perawatan payudara untuk persiapan laktasi yaitu :
(a) Menjaga
kebersihan payudara terutama kebersihan daerah puting susu
(b) Melenturkan
dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi pada waktu menyusu
(c) Merangsang
kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar
(d) Dapat
mendeteksi kelainan – kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk
mengatasinya
(e) Mempersiapkan
mental (psikis) ibu untuk menyusui
4) Akibat
kelalaian perawatan payudara saat hamil yakni :
(a) ASI
tidak keluar
(b) Puting
susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, meskipun bayi menghisap pada
areola mammaenya
(c) Produksi
ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi
(d) Infeksi
pada payudara, payudara bengkak atau bernanah
(e) Muncul
benjolan di payudara
Bentuk puting susu yang
normal yakni menonjol, sedangkan tidak normal jika pendek, panjang, atau
terbenam.
5) Langkah
– langkah perawatan payudara untuk konseling persiapan laktasi :
(a) Mencuci
tangan sebelum dan sesudah tindakan
(b) Membasahi
kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/baby oil
(c) Melakukan
kompres puting susu sampai areola mamae dengan minyak kelapa selama 2-3 menit.
Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu
sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan puting susu dengan alkohol atau
yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan lecet.
(d) Memegang
dan menarik kedua puting susu lalu memutarnya ke arah dalam dan ke arah luar
(searah dan berlawanan jarum jam).
(e) Memijat
kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
(f) Membersihkan
kedua puting susu dan sekitarnya dengan air hangat dan mengeringkannya dengan
handuk bersih.
6) Metode
hoffman untuk ibu hamil yang putting susu pendek / masuk :
(a) Cara
pertama
Dengan
menggunakan kedua jari yaitu telunjuk atau ibu jari, caranya daerah disekitar
puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua
daerah payudara. Cara ini dilakukan sehari 2 kali selama 6 menit.
(b) Cara
kedua
Dengan
memodifikasi spuit 10cc, yaitu menempelkan ujung tabung spuit yang sudah
dipotong, pada areola kemudian pendorong dimasukkan melalui ujung tabung spuit
lainnya lalu menarik pendorong perlahan. Puting susu akan masuk ke dalam tabung
spuit, (ini adalah cara yang disarankan pada ibu menyusui)
Ibu
hamil sangat dianjurkan untuk memakai BH yang menopang payudara dan sesuai
dengan bentuk payudara, jangan ketat dan menekan payudara hanya karena ingin
mempertahankan bentuk payudara. Memeprtahankan payudara setelah hamil dapat
dilakukan dengan gerakan memperkuat otot pektoralis : kedua lengan disilangkan
di depan dada, saling memegang siku lengan lainnya kemudian lakukan tarikan
sehingga terasa tegangan otot – otot di dasar payudara.
C.
Peran
bidan dalam dukungan persiapan laktasi :
Mengajarkan cara merawat payudara yang
sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul
terimakasih infonya.
BalasHapushttp://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/